Balikpapan, 25 Agustus 2025 –
Salah satu peninggalan sejarah yang penting di Kota Balikpapan adalah Meriam Sidodadi. Meriam tua ini terletak di daerah Kampung Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat. Meski sudah berkarat dan tidak lagi digunakan, Meriam Sidodadi tetap berdiri kokoh sebagai saksi bisu masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Meriam ini dikenal sebagai “Si Besi Tua yang Mengukir Sejarah” karena menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Dulu, meriam ini digunakan oleh tentara Jepang saat Perang Dunia II untuk mempertahankan wilayah Balikpapan yang strategis karena kaya minyak bumi.
Saat ini, lokasi Meriam Sidodadi sering disebut sebagai “Gunung Meriam”, meskipun sebenarnya hanya berupa bukit kecil. Dari tempat ini, pengunjung dapat melihat pemandangan Kota Balikpapan dari ketinggian. Hal ini menjadikan tempat ini tidak hanya bersejarah, tetapi juga menarik untuk dikunjungi.
Melalui dokumenter berjudul “Documentary of Meriam Sidodadi: Si Besi Tua yang Mengukir Sejarah”, kita diajak mengenal lebih dalam tentang sejarah dan makna dari meriam tua ini. Video ini sangat cocok ditonton oleh para pelajar karena memberikan wawasan sejarah secara visual dan menyentuh.
Sebagai bagian dari generasi muda, siswa-siswi SD Negeri 001 Balikpapan Tengah diharapkan dapat lebih mengenal sejarah lokal mereka. Meriam Sidodadi adalah salah satu warisan budaya yang perlu kita jaga dan lestarikan. Dengan belajar sejarah secara langsung dari peninggalan seperti ini, anak-anak akan lebih mudah memahami perjuangan para pahlawan dan pentingnya semangat cinta tanah air.
Sekolah berencana untuk mengadakan kegiatan kunjungan edukatif ke lokasi Meriam Sidodadi sebagai bagian dari pelajaran IPS dan sejarah. Selain itu, siswa juga akan diajak membuat karya tulis dan gambar bertema “Warisan Sejarah Kotaku” sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah lokal.
Mari kita jaga dan lestarikan peninggalan sejarah sebagai bentuk rasa hormat kita kepada para pahlawan. Meriam Sidodadi bukan hanya besi tua—ia adalah penjaga cerita perjuangan bangsa.
Penulis: Ucupo
0 Komentar